Jumat, 13 November 2009

Psikoanalisis Sigmund Freud

download doc

Psikodinamik merupakan salah satu pendekatan yang cukup tua, tentu saja salah satunya disebabkan karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang pertama muncul dalam dunia psikologi. Pendekatan psikodinamik ini berasumsi bahwa masalah-masalah si pasien disebabkan oleh tekanan psikologis antara alam bawah sadar dan kenyataan yang ada dalam kehidupan individu. Pendekatan ini dipelopori oleh Freud, dimana ajarannya pun menjadi konsep utama dari terapi psikodinamik. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas psikoanalisa Freud secara khusus.

PSIKOANALISA FREUDIAN

Teknik ini merupakan sebuah teknik yang intensif dan berdurasi panjang (baca: lama), dimana tujuannya hendak mengungkap motif-motif dan konflik alam bawah sadar pada individu yang neurotik dan mengalami kecemasan (individu yang memiliki gangguan, bukan pada individu “normal”). Freud melihat bahwa suatu gangguan disebabkan oleh konflik antara id dan superego, serta kurangnya integrasi ego dalam diri individu. Akibatnya, individu pun melakukan represi, yang turut pula memicu suatu mekanisme pertahanan diri. Tugas para psikoanalis adalah untuk menolong pasien memperoleh keseimbangan intrapsikis yang memperluas wilayah kesadaran pasien akan dorongan id, mengurangi konflik yang muncul akibat tekanan superego, dan memperkuat fungsi ego.

Adanya penekanan akan aspek masa lalu yang dianggap memiliki pengaruh signifikan akan permasalahan individu, maka para psikoanalis pun berusaha membawa pasien pada kesadaran akan gejala yang timbul di masa sekarang dengan konflik di masa lalu. Hal ini lah yang kemudian populer dengan sebutan terapi insight, karena adanya usaha untuk mengarahkan pasien menemukan insight akan hubungan tersebut.

Teknik-teknik terapi dalam psikoanalisa yang digunakan adalah:
1. Asosiasi bebas & katarsis
Pasien diminta untuk mengatakan segala sesuatu yang muncul dalam kesadarannya, seperti pikiran, harapan, dll, walaupun kelihatannya hal-hal tersebut tidak penting, tidak logis, menyakitkan atau pun menggelikan. Freud memperkirakan bahwa asosiasi bebas ini ditentukan oleh suatu sebab, bukan hal yang acak. Tugas si analis-lah untuk melacak asosiasi ini sampai ke sumbernya dan mengidentifikasi suatu pola sebenarnya yang tadinya hanya terlihat sebagai rangkaian kata yang tidak pasti. Terlepasnya emosi yang kuat, yang selama ini ditekan pada situasi teraputik ini pun kemudian disebut sebagai katarsis.

2. Resistensi
Adalah penolakan pasien untuk melanjutkan situasi terapeutik karena ketidakmampuan atau ketidakrelaan untuk mendiskusikan tentang ide-ide tertentu, keinginan, atau sebuah pengalaman. Hal ini dapat menunjukkan adanya konflik dalam diri klien, yang dapat mengarahkan pada akar permasalahan.

3. Analisis mimpi
Psikoanalisis mempercayai bahwa mimpi adalah sumber informasi yang penting tentang motif-motif ketidaksadaran. Mimpi merupakan suatu bentuk ekspresi akan penekanan konflik yang menyakitkan ke alam bawah sadar. Oleh karena itu mimpi pasien dapat menjadi petunjuk penting akan permasalahannya. Mimpi pasien dipandang sebagai simbol-simbol yang merepresentasikan permasalahan dirinya. Analisa terhadap mimpi ini biasanya akan dilandasi oleh konsep psikoseksual, serta termuat isu gender. Contohnya adalah mimpi mengenai sebuah pohon dapat diinterpretasikan sebagai keinginan untuk mengekspresikan dorongan seksual apabila dimimpikan oleh laki-laki, atau representasi dari keinginan untuk memiliki superioritas laki-laki bila dimimpikan oleh perempuan. Dalam hal ini, pohon dipandang sebagai representasi dari alat kelamin laki-laki.

4. Transference and Countertransference
Transference adalah saat si pasien mengembangkan reaksi emosional ke terapis. Hal ini bisa saja dikarenakan pasien mengidentifikasi terapis sebagai seseorang di masa lalunya, misalnya orang tua atau kekasih. Disebut positive transference apabila perasaan itu adalah perasaan sayang dan kekaguman, serta negative transference apabila perasaan ini mengandung permusuhan atau kecemburuan.

Countertransference adalah saat ketika terapis menjadi suka atau tidak suka kepada pasien karena pasien tersebut mirip dengan seseorang di kehidupannya. Hal ini penting untuk disadari terapis karena dapat mempengaruhi efektivitas terapi.

Perkembangan Pada Terapi Psikodinamik
Terapi Psikodinamik mengalami sejumlah pengembangan pada masa-masa selanjutnya pasca periode Freud. Hal ini sangat erat kaitannya dengan berbagai kritik yang ditujukan pada konsep psikoanalisa yang dikemukakan oleh Freud pertama kali. Perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lebih memperhitungkan lingkungan sosial pasien pada saat ini dan mengurangi penekanan pada masa lalu. Freudian sangat menekankan pada peran masa lalu dalam dinamika psikologis individu. Hal ini menyebabkan Freudian kurang memperhatikan hubungan sosial (dalam konteks yang lebih luas daripada hubungan dengan keluarga) yang dialami oleh individu.

2. Lebih memperhatikan berbagai pengalaman hidup yang berpengaruh secara berkelanjutan pada diri individu. Hal ini berkaitan dengan kritik mengenai penekanan yang berlebih pada konflik di masa kanak-kanak. Padangan yang muncul adalah bahwa kondisi psikologis individu memperoleh pengaruh pada masa-masa berikutnya dalam kehidupan individu.

3. Lebih memperhatikan peranan motivasi sosial dan relasi interpersonal yang berkaitan dengan rasa cinta. Ini merupakan usaha untuk mengurangi penekanan pada insting biologis dan perhatian yang berpusat pada diri. Individu dipandang memiliki kebutuhan yang lebih luas daripada sekedar pemenuhan insting, yakni penerimaan, rasa penghargaan, dan cinta dari orang lain.

4. Perhatian akan pentingnya fungsi ego dan pengembangan konsep diri, dimana hal ini berkaitan dengan kritik atas penekanan yang kuat pada konflik id & superego. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perhatian yang berkembang atas pentingnya peran ego dalam keseluruhan struktur psikologis individu, dimana diketahui bahwa ego memiliki peran yang cukup penting dalam menjembatani kedua sisi kepribadian lainnya (id & superego).

--> Read more...

 

  © 2009 Supaat I Lathief

Think Of Logic Blogger Template by Supaat I Lathief